
Kepedulian Ferry Irwandi untuk Korban Banjir di Aceh Tamiang
Ferry Irwandi, seorang kreator konten dan aktivis sosial, menunjukkan kepedulian yang besar terhadap korban banjir di Aceh Tamiang. Dalam sebuah video yang diunggah di media sosialnya, ia tampak tak mampu menahan air mata saat menyapa warga yang telah terisolasi selama 10 hari akibat akses menuju desa yang terputus. Tangisnya tidak hanya mencerminkan rasa prihatin, tetapi juga kekuatan emosional yang diberikan oleh dukungan masyarakat luas.
Ferry mengatakan bahwa derita warga Aceh Tamiang turut dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Ia meminta warga tetap tegar menghadapi musibah ini dengan ucapan, “Ada banyak doa dan dukungan. Bertahan ya, Bapak Ibu semua.” Pesan ini disampaikannya dalam bentuk video yang dibagikan melalui akun Instagram @kitabisacom, di mana ia berusaha menenangkan diri sambil menyampaikan pesan solidaritas dari masyarakat Indonesia.
Penggalangan Dana yang Cepat dan Efisien
Aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh Ferry Irwandi menjadi salah satu inisiatif terbesar dalam membantu korban banjir. Dalam waktu singkat, hanya dalam 24 jam, donasi yang berhasil dikumpulkan mencapai angka Rp 10,3 miliar. Donasi tersebut berasal dari 87 ribu orang yang berpartisipasi melalui live streaming Ferry.
Penggalangan dana ini merupakan inisiatif Malaka Project, sebuah platform edukasi digital yang membahas isu sosial, politik, ekonomi, hingga filsafat. Malaka Project didirikan oleh sembilan orang, termasuk Ferry Irwandi. Platform ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang berbagai isu penting melalui pendekatan logika, data, dan ilmiah.
Penyaluran Bantuan Logistik yang Berkelanjutan
Bantuan yang berhasil dikumpulkan kini tengah dalam proses penyaluran. Ferry Irwandi turun langsung ke lapangan untuk memberikan bantuan yang berasal dari para donatur. Pada Kamis (4/12/2025), bantuan tahap awal seberat 2,6 ton tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pada Jumat (5/12/2025), pengiriman logistik kembali dilakukan, sehingga total bantuan mencapai 5,2 ton dalam dua hari.
Bantuan tersebut berisi kebutuhan mendesak seperti bahan pokok, makanan bergizi siap santap, perlengkapan bayi dan ibu menyusui, hingga peralatan kebersihan serta sanitasi. Ferry menjelaskan bahwa distribusi logistik dipusatkan ke daerah pedesaan yang aksesnya sulit dan minim bantuan. Wilayah kota sudah menerima bantuan, jadi prioritas diberikan kepada daerah hilir dan pedesaan.
Permasalahan yang Dihadapi Korban Banjir
Dalam kunjungannya ke salah satu titik penampungan, warga mengeluhkan minimnya tenda, penerangan, dan ruang tidur yang terlalu sempit. Ferry juga menyebut pihaknya tengah berupaya menyediakan perangkat penyaring air agar di setiap titik distribusi tersedia air bersih siap konsumsi. Selain itu, putusnya aliran listrik dan runtuhnya jembatan semakin memperburuk keadaan.
Ferry memastikan akan memberikan bantuan air bersih secara berkala. Ia menyampaikan, “Sore ini kami masuk lebih dalam di wilayah Tamiang, dan keadaannya semakin buruk. Masyarakat krisis air bersih, hilang listrik dan pencahyaan, infrastruktur, tiang listrik, jalan, jembatan runtuh, semuanya hancur. Kita salurkan bantuan dan air bersih dan terus akan kita lakukan berkala, besok kita akan coba untuk terus masuk ke daerah-daerah yang belum terjangkau.”
Profil Ferry Irwandi
Ferry Irwandi lahir di Jambi, 16 Desember 1991. Ia dikenal sebagai kreator konten dan aktivis sosial yang memiliki pemikiran kritis dan lugas. Dalam kehidupan pribadinya, Ferry menikah dengan Muthia Nadhira pada 2015. Ia lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan pernah bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Keuangan selama sekitar 10 tahun.
Ferry mulai aktif di platform YouTube pada 2010 dengan membuat konten edukasi, termasuk politik, keuangan, filsafat stoikisme, dan isu sosial. Ia juga menamatkan gelar Magister di Universitas Central Queensland, Australia. Pada 2023, Ferry bersama sejumlah konten kreator seperti Jerome Polin dan Coki Pardede merilis Malaka Project di Djakarta Theater.
Sebagai CEO Malaka Project, Ferry dikenal vokal terhadap isu sosial, seperti bahaya judi online (judol), kebijakan pemerintah yang kontroversial, hingga etika pejabat publik. Ia sering membongkar modus penipuan berkedok trading atau investasi bodong, serta mengkritik influencer lain yang mempromosikan situs judi.
Selain itu, Ferry juga menjadi salah satu orang yang mempopulerkan ajaran Stoikisme di kalangan anak muda Indonesia sebagai cara untuk mengelola emosi dan menjalani hidup yang tangguh. Stoikisme adalah filsafat kuno yang mengajarkan pengendalian diri dan ketenangan batin untuk mencapai kebahagiaan dengan hidup selaras dengan alam dan akal.
Gerakan Kemanusiaan yang Besar
Aksi kemanusiaan Ferry Irwandi mencakup berbagai wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Pulau Sumatera. Penggalangan dana melalui Kitabisa telah terkumpul lebih dari Rp 10,3 miliar. Bantuan juga akan disalurkan ke wilayah lain seperti Tapanuli, Aceh Utara, Aceh Tengah, Sibolga, Kabupaten Agam, dan Palembayan.
Gerakan ini menjadi salah satu gerakan kemanusiaan terbesar yang dipimpin oleh figur publik pada tahun tersebut. Ferry Irwandi, dengan kepemimpinan dan komitmennya, telah menunjukkan bahwa kepedulian dan aksi nyata dapat memberikan harapan bagi mereka yang terkena dampak bencana.
0 Response to "Tangis Ferry Irwandi: Donasi Rp 10,3 M untuk Korban Banjir Sumatra"
Posting Komentar